Sepenggal Kehidupan di Ingolstadt

Pagi yang cantik! Semakin cantik karena saat ini aku bisa santai di studio apartemenku, duduk menghadap jendela ditemani oleh matahari yang manis, pohon pinus yang bergoyang, suara lembut Rachel Platten melantunkan lagu Stand By You yang kerap kali kuulang dan kupertimbangkan sebagai salah satu pilihan lagu on my future wedding day. Yep it's a long weekend here in Bayern Province dan aku lewatkan dirumah saja (karena aku ga tahu ada libur sampai detik terakhir).

Mulai sabtu kemaren matahari kembali bersinar terik setelah dari senin selalu hujan, gelap, dingin tak berhenti. Sepertinya sang surya tahu sekali bahwa ini weekend panjang dan menunjukkan perilaku bersahabat kepada umat manusia di Ingolstadt agar dapat menikmati hari liburnya. Aku pun; yang sudah tertular dengan kebiasaan disini bahwa ketika matahari bersinar adalah waktunya spending time outside; dari pagi sudah mulai mempertimbangkan outside activity yang akan aku lakukan. Akhirnya jam 4 sore aku sudah siap keluar dengan kamera dan novel John Grisham-ku. Rencana nya aku akan putar-putar sekitar jembatan dan setelahnya nyantai di sekitar Donau (bahasa Indonesia-nya Sungai) untuk membaca novel. Narsis sedikit...here I was on beautiful saturday. Anyway foto-fotonya ada beberapa titik yang blur karena aku tidak sadar lensa kamera ku berembun until it was already too late.


Sesampainya di Donau aku malah tidak jadi mutar-mutar kota karena ternyata ada event disana. Jadi daerah sekitar jembatan, Donau, dan Schloss (istana) ramai sekali. Aku akhirnya malah stay di Donau dan ikut meramaikan meskipun tidak tahu kenapa banyak manusia berkumpul di sekitar sungai dan ada regu penyelamat di tengah sungai.

Tidak berapa lama dilepaslah banyak boneka itik kuning kecil di Donau. Akhirnya aku tahu bahwa mereka bukanlah regu penyelamat, tetapi orang dari event yang bertugas menangkap boneka itik yang berenang diluar dari garis pembatas hahaha (keep your nature clean, guys!).



Event nya sendiri ternyata adalah Bier Garten yang merupakan ciri khas di Jerman pada saat musim panas. Acara ini semakin malam semakin ramai terutama karena jam 10 malam ada kembang api. Aku disana sampai jam 9.15. Sebenarnya pengen nunggu sampai kembang api, tapi aku sudah kedinginan jadi aku putuskan untuk pulang daripada sakit hanya karena kembang api.


Hari minggu sepulangnya dari gereja, aku lihat ada keramaian di daerah dekat gereja. Ternyata ada Flohmarkt (pasar loak). Konsep pasar loak disini biasanya dilakukan pada hari minggu dan di daerah parkiran supermarket atau toko-toko besar (karena di Jerman hari minggu tidak ada toko/ supermarket yang buka). Yang berniat untuk menjual barang bekasnya membayar sekitar 3-10 € untuk area yang akan mereka gunakan. Biasanya mereka menggunakan mobil dan membawa satu dua meja untuk memajang barang dagangan mereka. Flohmarkt juga merupakan salah satu event yang aku suka. Senang rasanya lihat barang-barang oldies dan keramaian. Aku tidak sadar kalau kameraku masih ada di tas sampai aku akan beranjak pulang. Ini foto seadanya dari Flohmarkt tampak depan.

Karena kamera ternyata dibawa aku memutuskan tidak langsung pulang, melainkan jalan-jalan taking my time menikmati kota Ingolstadt. Sebenarnya ini masih di daerah sekitar Donau dan Schloss (istana) yang aku lewati kemaren, tapi daerah ini luas sekali.





Yang aku suka di Jerman adalah taman dimana-mana. Jarak 50 meter dari apartemenku ada taman yang luas. Tentunya didaerah istana ini tamannya lebih luas lagi. Tidak ketinggalan ada area taman yang cukup besar yang disediakan khusus untuk anak-anak seperti gambar dibawah. Tidak hanya luncuran dan ayunan tetapi juga beberapa aktivitas permainan yang setahuku di Indonesia hanya bisa didapatkan didaerah khusus perkemahan atau luar kota yang khusus menyediakan aktivitas-aktivitas alam. Disini bisa didapatkan dengan gampangnya di tiap taman besar dan gratis.





Mengayuhkan sepeda sedikit dari area bermain anak-anak, aku menemukan museum polisi. Pertama kalinya lihat bangunan ini meskipun sudah cukup sering melewati daerah sekitar istana ini.


Beberapa keindahan yang tertangkap mata ketika menuju istana.




Nah gedung besar yang bulat itu adalah istana nya. Lihat saja taman yang mengelilinya luas sekali. Foto-foto diatas masih disekitaran taman istana. Bisa dibayangkan kan luasnya daerah istana ini?


Ada air mancur juga. Banyak keluarga yang mandi-mandi disini dengan anaknya. Tertangkap kameraku adalah seorang opa yang dengan gembira bermain petak umpet dengan cucunya. Mau tak mau aku senyum ketika melihat mereka. Keluarga hhhh...suatu eksklusifitas yang sampai saat ini belum bisa aku nikmati di perantauan ini. Semoga kelak aku diberkati untuk melihat pemandangan yang mirip dimana pelakunya adalah bapak dan mamakku dengan anakku :)


Dari istana aku kearah Zentrum (pusat kota) yang berjarak 10 menit bersepeda dari apartemenku.

Ingolstadt ini memang termasuk salah satu kota termuda di Jerman. Jadi arsitektur bangunannya jarang yang tua. Gedung Rathaus (town hall) nya saja modern sekali seperti ini.

Pusat kota Ingolstadt.


Salah satu gereja besar disini. Kathedral St. Moritz.



Sebagai penutup, aku sempatkan ke markas Audi yang berjarak sekitar 1 km dari tempat tinggalku. Ingolstadt ini bisa dibilang kota Audi. 50% penduduknya bisa diasumsikan bekerja di Audi. 20% di Airbus dan Continental. 20% bekerja di perusahaan lain yang merupakan extern Audi, dan sisanya di sektor lain. Sepanjang jalan ini hanya dipenuhi oleh gedung Audi. Gedung bulat di gambar adalah museum Audi. Aku belum sempat masuk kedalam. Mungkin di lain waktu.

Taman didalam daerah Audi.

Beberapa model Audi yang dipajang dihalaman tepat diluar museum Audi.

Berakhir sudah perjalananku kemaren. Dilain waktu aku pasti akan menjelajahi sudut lain Ingolstadt. Aku masih baru di kota ini sekitar 1,5 bulan. Masih banyak waktu. Hingga saat ini aku senang tinggal disini. Ukuran kotanya tidak terlalu besar yang mana cocok untuk aku yang terbiasa hidup di kota non metropolitan di Indonesia. Dalam waktu yang singkat ini aku sudah merasa bahwa ini adalah rumahku. Mungkin efek dari namanya juga sih. Ingolstadt dari Ingol (dibaca: inggol) dan Stadt (artinya kota). Kota Inggol...Kota Nainggolan di Jerman hahaha. Kebetulan ini membuatku berpikir bahwa aku memang ditakdirkan untuk tinggal disini :p

Inggo Lia

1 comment:

  1. Luar biasa indahnya pemandangan di kota Ingolstadt, ditambah alur cerita yang mengalir deras semakin menambah suasana lebih indah...

    ReplyDelete

Instagram