Footprint in Zürich

16-19 Juni lalu aku lewatkan di Zürich dan sekitar. Pengalaman yang benar-benar menyenangkan. Aku sampai tanggal 16 sore karena salah satu koneksi kereta dibatalkan dan kereta penggantinya mutar-mutar. Sehingga rencana yang sudah aku susun hari itu untuk mengunjungi museum jam Beyer dan museum Fifa World Cup buyar total. Akhirnya cuma bisa jalan kaki keliling kota. Kesanku tentang kota Zürich ini terus terang tidak menarik. Bangunannya ya bangunan layaknya Eropa pada umumnya. Beberapa point wisata yang ada di panduannya seperti gereja-gereja pun tidak menarik perhatianku sama sekali untuk masuk kedalam dan melihat karena bangunan luarnya menurutku tidak menarik perhatian, arsitektur bangunannya simple dan modern, tidak setua gereja-gereja di Jerman.




Hari kedua aku langsung bergerak menuju Rheinfall (satu jam perjalanan dari Zürich. Air terjun terbesar di Eropa yang juga merupakan air terjun terbesar yang pernah aku lihat. Tentunya sebagai orang Indonesia, air terjun itu termasuk pemandangan wisata yang gampang didapat. Kalau air terjun di Indonesia yang pernah aku lihat turun dari pegunungan tinggi; Rheinfall ini tidak terlalu tinggi tapi sangat luas dan curahnya deras sekali. Dari aku turun kereta menyusuri jalan di pinggir sungainya sudah kelihatan pemandangan yang sangat indah hingga sampai ke air terjun (sekitar 2 km) aku sudah berdecak kagum! Alamnya Swiss itu memang benar-benar cantik! Begitu nyampai air terjun aku cuma bisa terperangah kayak orang idiot saking terpananya akan kecantikannya. Benar-benar cantik! Hal tercantik kedua yang pernah aku lihat selain gunung batu Meteora di Yunani. Langsung teringat Wiwin. Kalau kesini dia pasti suka banget, itu pikirku.







Pulang dari Rheinfall aku hanya punya kesempatan untuk mengunjungi 1 museum berhubung sudah sore. Tentunya sebagai penggemar jam yang serius aku langsung bertolak ke museum jam Beyer. Senang senang senang. Waktu masuk bayar 8 Franc aku udah senang banget. Murah banget, pikirku, hingga aku sampai kedalam museum yang luasnya tidak lebih dari 100 m2 aku rasa. Kecil! So 8 Franc mahal pisan. Aku lewatkan sekitar 2 jam disini.





Jam setengah 7 malam ketemu Nida, bingung mau kemana, akhirnya kita memutuskan untuk trip cruise singkat keliling zürich selama 1,5 jam. Cakep juga, puas. Yah teman baik sudah ga ketemu 3 tahun, yuk mari menggosip hihihi.


Besoknya rencana ke Interlaken yang berjarak 2 jam dari Zürich. Tetapi begitu tourist information memberitahu bahwa ongkos pp Interlaken sebesar 138 Franc, kita agak mikir-mikir (buset mahal). Terutama karena Nida juga harus ngejar pesawat balik ke Hamburg malamnya, ya sudahlah kita batalkan. Aku pengen banget sih dan berhubung aku pulang besok paginya, pulang tengah malam juga bisa dari Interlaken tetapi karena udah lama ga ketemu Nida ya udahlah ya aku lebih memilih main bareng dibanding sendiri. Bingung kemana udah ga tau lagi, Nida langsung ngajak ke ETH-Zürich. Ternyata dari ETH-Zürich bisa melihat pemandangan seluruh Zürich! Jadilah kita nyantai di ETH-Zürich menikmati pemandangan kota.



Pulang dari ETH-Zürich bingung mau kemana sambil menuju tempat tram, kita melewati University of Zürich. Loh loh loh ada pameran dari kampus sodara-sodara. Kayak museum gitu. Begitu masuk isinya boneka-boneka tiruan binatang gitu. Lalu melangkah sedikit ada tulang binatang purba yang dipajang. Aku langsung senang luar biasa. Benar-benar senang, pasalnya aku belum pernah ke museum binatang purba atau dinosaurus gitu. Langsung terobati kekecewaan tidak bisa ke Interlaken. Senang tingkat tinggi (thank God!). Pameran ini cukup besar. Mereka juga menampilkan figur tokoh-tokoh mistis yang aku ga pernah tau. Lumayan banget nambah pengetahuan umum. Berhubung Nida dan aku manusia yang mencintai museum, praktis dah kita disitu lama.




Yak kunjungan singkat ke Zürich membuat aku puas dan belajar bahwa kalau ke Swiss itu ga penting lihat kota nya. Pemandangan alamnya lah yang juara! Tapi untuk menikmati pemandangan alamnya ini dibutuhkan duit yang sangat banyak. Kalau aku hitung-hitung butuh kira-kira 1000€ hanya untuk transportasi saja kalau memang berniat melihat beberapa keindahan alam Swiss. Seperti Pilatus butuh minimal 150 Franc dan Interlaken butuh 138 Franc. Ke Riga ratusan lagi, belum ke point-point lain yang cantik. Next time aku ke Swiss akan lebih prepare waktu dan tentunya duit juga harus gila-gilaan. Meskipun Swiss sangat mahal tapi aku tidak kapok untuk kesana lagi kapan-kapan.

Inggo Lia

No comments:

Post a Comment

Instagram