Kamis pagi kemarin aku berangkat ke Berlin untuk sekedar Ausflug (short trip). Sebenarnya bahkan sampai hari selasa malam aku tidak yakin untuk berangkat. Mungkin ada baiknya aku di rumah menikmati long weekend (libur regional) pikirku. Tapi kerjaan hari rabu benar-benar membuat kepala sakit dan kesabaran hilang yang akhirnya membuat otak berontak, “I need holiday! Verdammt noch mal! Jadi begitu kerjaan selesai, jam 10 malam langsung aku booking satu tempat di Mitfahrgelegenheit (nebeng di mobil orang dan kita bayar si supir alias yg ngasih jasa tebengan).

Liburan usai dan sekarang aku lagi duduk manis di sebuah Audi A3 paling terbaru untuk kembali ke rumah. Engga nyangka bisa beruntung bisa nebeng di mobil keren gini hahaha. Anyway perjalanan membosankan dan macet ada baiknya aku sempatkan menuliskan sedikit pengalaman aku selama di Berlin kali ini.

Ini kali keduaku di Berlin. Berhubung waktu pertama kali hampir semua main attraction sudah kukunjungi maka aku fokus mencari tempat atau aktivitas lain yang bisa aku jelajahi.

Di tempat-tempat inilah aku meninggalkan bekas kaki ku.

Charlottenburg/ istana Charlotte
Begitu sampai Berlin aku langsung menuju istana ini karena aku janji bertemu teman disini. Aku sudah pernah kesini sebelumnya, but still a photo won't hurt. Yah meskipun istana nya lagi renovasi yang notabene mengurangi keindahannya.

Masih di edisi bebersih flat baru. Hari kedua bebersih dan tentu saja masih area dapur. Ga ada perkembangan hahaha. Yah dibanding hari pertama, hari ini tidak begitu produktiv. Aku bangun jam 8 pagi, cuci piring, goreng bakwan untuk sarapan, mandi, dan cau ke gereja. Pulang gereja pun aku hanya memanaskan makanan semalam, makan siang, dan langsung tidur siang.

Akhirnya jam 4 sore aku mulai kembali bebersih dapur. 3 jam aku lewatkan dan akhirnya dapurku bersih! Setelah itu aku lanjut bebersih kamar tidur. Sejam kemudian aku stop dan mulai memikirkan 'makan apa malam ini?'

Aku masih punya kulit pastry yang kubeli sebelum pindahan, tetapi aku ga punya oven. Yep satu-satunya minus kontrakan yang baru adalah tidak ada oven. Big minus buat aku sebenarnya berhubung hobi baru aku adalah bake kue dan tart. Aku rencana beli oven bulan depan tetapi kulit pastry ini harus tetap digunakan sebelum expired. Untung aku ingat kalau microwave aku sekalian punya fungsi grill. Jadi mari dieksekusi!

Bahan-bahan yang aku gunakan adalah bawang bombay, bawang putih, cabai, jagung, sosis ayam, dan kulit pastry tentunya.


Waktunya manggang! Ini pertama kalinya aku mencoba fungsi grill microwaveku ini. Karena fungsinya bukan bake tetapi grill, setelah bagian atas masak maka harus dibalik untuk memasak bagian bawahnya.


Tadaaa! Seperti inilah hasilnya. Abaikan keterampilan aku yang masih sangat kurang dalam hal membentuk pastry. Dari soal rasa enak kok dan ga beda jauh dengan yang biasanya saat aku pakai oven.


Yang bentuknya kayak pohon ga jelas itu diisi dengan sosis, cabe, bawang bombay. Sementara yang petak panjang diisi dengan sosis, bawang bombay, cabe, bawang putih, dan jagung. Ini unik jadinya karena semua rasa berpadu didalamnya. Manis iya, asin iya, pedas juga iya. Untuk bumbu aku hanya pakai garam dan merica.

Aku temani pastryku dengan bacon italy dan bakwan jagung. Perpaduan yang aneh...western (bacon), half western (pastries with Asian's filling), dan kampung (bakwan jagung) hihihi. Egal...wichtig ist lecker! :p

Long weekend kali ini aku isi dengan kegiatan bebersih berhubung flat yang baru aku tinggali sejak tanggal 30 mei kemarin masih sangat berdebu. Berhubung pindahnya hari selasa dan hari-hari berikutnya masih sibuk beraktifitas, aku tidak sempat sama sekali membersihkan apapun. Tempat tidur pun hanya dilapisi seprai seadanya.

Sabtu akhirnya tiba! Mulailah aku bebersih. Area yang pertama kali kujarah adalah dapur! Most important! Tetapi seperti biasa tangan ini tetap gatal kalau tidak memasak. Selain itu berhubung beberapa hari ini di otak terbayang-bayang selalu dimsum, jadilah aku eksekusi membuat dimsum. Ini kali kedua aku membikin dimsum dan dibandingkan yang pertama sudah jauh lebih baik dari segi tekstur. Percobaan pertama agak keras karena aku lupa menambahkan air di adonannya. Yang ini pas banget saat dikunyah.


Jadi dimsum ini adalah makan siangku setelah sibuk beberes selama 4 jam. Anyway dimsum ini tidak halal. Karena selain pakai pork; aku juga iseng nambahin arak cina kedalamnya. Hasilnya mantap!

Hmmm tapi kulitnya agak berantakan. Entah kenapa kulit lumpia yang aku simpan di freezer jadi kering banget sehingga dimsum ku agak susah dibentuk dan agak pecah-pecah kulitnya.

Setelah makan dimsum aku menuju supermarket berhubung sarung tangan yang kugunakan rusak. Aku ga bisa bayangkan bersih-bersih tanpa sarung tangan selama 3 hari.

Anyway selesai belanja aku lanjut lagi bersih-bersihnya meskipun ga lama kemudian aku hentikan karena lapar. Aku masak nasi, bersihkan kangkung, dan bikin adonan bakwan. Finally aku berhasil bikin bakwan yang renyah disini. Meskipun aku pribadi lebih suka bakwan yang agak lembek sedikit tetapi bakwan rapuh menjadi tantangan sendiri sejak aku disini. Sudah berkali-kali bikin tetap tidak renyah dan kalaupun renyah hanya bertahan 10 menit.

Kuncinya adalah di tepung. Dari dulu aku sudah tahu kalau tepung terigu disini punya protein tinggi (10g atau sekitar 20%) yang memang sangat cocok untuk baking tapi tidak untuk gorengan. Untuk bakwan jagung ini aku pakai tepung jagung (8g protein) dan dicampur sedikit tepung terigu. Hasilnya renyah! Ada gunanya juga aku bandingkan satu persatu jenis tepung di Kaufland (salah satu supermarket disini).



Pada akhirnya aku tidak selesai membersihkan dapur kemaren. Tapi menurutku aku tetap produktif berhubung sambil bersih-bersih aku tetap bisa menyiapkan 4 jenis masakan. Produktive, isn't it?